Bosan dengan rutinitas, merasa tak berkembang di perusahaan tempat bekerja, atau anda mungkin merasa mentok dengan karier? Ini adalah "lagu lama" yang diulang-ulang. Kita sendiri mungkin merasakannya, atau setidaknya mendengar teman mengeluh seperti itu. Kita tentu akan mencari apa yang salah. Dan akan lebih baik bila kita memulai pertanyaan itu dengan diri sendiri.
Karena mungkin kekurangan terutama berasal dari diri kita sendiri yang tidak mampu mengembangkan (potensi dan kompetensi) diri sesuai tuntutan perusahaan. Sebab, kalau dipikir-pikir, pastilah tidak ada perusahaan yang berniat menghambat karier karyawannya.
Namun, di sisi lain, tak ada juga seorang karyawan atau profesional yang ingin disebut tidak maksimal, atau kinerjanya tidak bagus. Semua orang pasti merasa bahwa dirinya telah bekerja dengan baik dan melakukan yang terbaik untuk perusahaan.
Terlepas dari siapa yang salah dan benar, menurut direktur dan pendiri Experd Eileen Rachman, yang menulis buku Jadi Nomor Satu: Terdepan di Era Persaingan, profesional yang berhasil adalah mereka yang meyakini bahwa tanggung jawab untuk masa depan dan pengembangan karier ada di tangan dirinya sendiri.
Kuncinya tidak lain merupakan investasi. Yakni, investasi pada diri sendiri. Dan, itu harus dilakukan terus-menerus. Investasi pada diri sendiri setidaknya meliputi:
Investasi Pada Wawasan dan Keterampilan
Jangan menampilkan diri sebagai orang yang lamban, sulit diajak kompromi, keras kepala dan merasa paling mumpuni. Melainkan, tampilkan diri sebagai orang yang terbuka, mau belajar, dan bisa menyerap setiap isu dengan cepat.
Bangun kebiasaan membaca dan optimalkan penggunaan internet untuk mencari tahu hal-hal baru. Selain itu, pelajari cara-cara berkomunikasi, bernegosiasi, dan melakukan persuasi secara langsung dari orang yang ahli di sekitar kita, jangan sekedar dari buku-buku panduan.
Ambil setiap kesempatan untuk belajar memimpin kelompok, mempraktikkan teknik-teknik manajerial dan menggunakan alat-alat manajemen, seperti perencanaan, laporan, kontrol. Sehingga cara kerja manajerial menjadi kebiasaan baru.
Investasi Pada Portfolio Sosial
Bayangkan kita memiliki ratusan relasi atau koneksi, yang bukan hanya dari kalangan yang selevel dengan kita, namun termasuk kalangan manajemen top. Segala gerak kita akan dipermudah karenanya.
Penting untuk diingat, portfolio sosial anda bukan hanya terdiri dari orang-orang yang di kenal, kerabat dekat sendiri, tapi juga orang-orang yang kenal dan mengingat Anda.
Investasi Pada Perangkat Kerja
Sebagai contoh, terdapat seseorang yang berprofesi sebagai wartawan yang kesulitan mewawancarai narasumber karena alat perekam yang dibawanya ternyata low batt. Ibaratnya, kalau mengelola baterai satu alat perekam saja tidak bisa, bagaimana mengelola hal-hal lain yang lebih kompleks.
Ponsel, laptop dan lainnya merupakan perangkat kerja kaum profesional jaman sekarang. Oleh sebab itu mengoptimalkan fungsi-fungsinya merupakan suatu keharusan.
Investasi Pada Kebugaran Diri
Sediakan waktu yang cukup untuk berolahraga, menjaga asupan makanan, menjalani pola hidup sehat. Luangkan waktu untuk berkontemplasi, merenung dan menjalankan ibadah sehingga badan bugar dan jiwa bagaikan baterai yang habis di-charge.
Berhentilah mengeluh dan menyalahkan keadaan, dan mulailah berinvestasi pada diri sendiri sehingga orang lain pun tidak ragu untuk berinvestasi pada diri Anda.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more